Cuplikan dari suatu tulisan tentang "...Memakai baju terbaik/bagus pada saat lebaran bukan berarti harus baju baru..."
Diriwayatkan oleh Bukhori, 948 dan Muslim, 2068 dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma, beliau berkata,
“..Umar mengambil jubbah dari sutera tebal yang dijual di pasar. Beliau mengambilnya dan diberikan kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam dan mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, belilah ini, berhias dengannya untuk hari raya dan (menerima) tamu utusan.”
Maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam mengatakan kepadanya,
,إِنَّمَا هَذِهِ لِبَاسُ مَنْ لا خَلاقَ لَهُ“
"Sesungguhnya ini adalah pakaian orang yang tidak dapat bagian (di akhirat).”
Dan cobalah perhatikan hadits dan riwayat berikut ini ;
Syekh Ibnu Jibrin dalam Fatawa Syekh Ibnu Jibrin, 59/44 menjelaskanAl-Haifz Ibnu Jarir rahimahullah berkata, “Diriwayatkan dari Ibnu Abu Dunya dan Baihaqi dengan sanad shahih sampai ke Umar, bahwa beliau memakai baju yang terbaik pada dua hari raya (idul fitri dan idul adha).”Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Disunnahkan bagi laki-laki pada hari raya untuk berhias dan memakai pakaian yang terbaik.” (Majmu Fatawa Wa Rosail Ibnu Utsaimin, 13/2461)
Nah, jadi Rasulullah tidak menganjurkan umat-nya untuk memakai pakaian terbaru, melainkan Rasulullah menganjurkan untuk berpakaian yang terbaik.
Salam
Catatan :
Menahan diri dari membelanjakan uang untuk membeli baju baru adalah akan lebih baik (namun cukup memakai baju bagus terbaik yang kita sudah punya), sebagaimana spirit menahan keinginan yang "diajarkan" selama berpuasa. Dan uangnya bisa digunakan untuk berbagi kepada yang membutuhkan.
No comments:
Post a Comment