Ketika kita telah membeli suatu saham, kalau harganya tidak tetap maka kemungkinannya hanya ada dua yaitu naik atau turun. Jadi kalau harganya naik jangan terlalu bangga karena memang chance untuk naik adalah 50% dan kalau harganya turun juga jangan risau karena chance nya juga 50%. Seorang investor tidak meletakkan nasibnya pada naik/turunnya harga saham namun ia mencari industri yg paling prospektif, memilih perusahaan terbaik di industri tersebut dan menghitung nilai sahamnya vs nilai bisnisnya untuk memastikan bahwa ia hanya akan membeli saham tsb ketika murah (harga saham di bawah nilai instrinsik perusahaannya) yaitu untuk mendapatkan margin aman jangka panjang. Kadangkala saham yg harganya turun bukan berarti murah dan begitu juga harga saham yang lagi naik juga bukan berarti mahal, kembalikan ke nilai bisnis dari perusahaannya. Dan dalam jangka panjang harga saham akan mengikuti nilai bisnisnya.
Catatan :
- kalau kita meletakkan peruntungan kita menjadi gain atau loss dengan probability 50 - 50, maka itulah yang disebut judi (spekulasi).
- Key words-nya adalah : a. Cari industri yang paling prospektif dalam jangka panjang. b. Identifikasi perusahaan terbaik dan yang paling berpotensi baik di masa depan dalam industri tsb. c. Dan belilah sahamnya ketika, untuk mengetahui murah atau tidaknya maka lakukan valuasi saham vs nilai bisnis dari perusahaannya.
- Apa kriteria industri yang palong prospektif? Bagaimana dan apa kriteria suatu perusaan itu adalah yang terbaik di bidangnya (di industrinya) ?, inilah yang penting dilakukan.
Monday, 26 January 2015
Investasi bukan judi / spekulasi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment