Seorang investor saham sama dengan seorang petani yg memiliki sawah.
Yg menjadi pikiran utama dari si petani adalah tentang hasil panennya yg baik dan melimpah berkah. Bukan kenaikan harga lahan sawahnya. Karena kalau hasil panennya melimpah, harga sawahnya akan mengikuti.
Kalau ia sibuk memikirkan kenaikan harga sawahnya sampai mengesampingkan hasil panennya, barangkali ia adalah pedagang/makelar lahan sawah, bukan petani sejati.
Jadi kalau seorang investor saham sibuk memikirkan kenaikan harga sahamnya maka mungkin ia seorang pedagang saham bukan investor.
No comments:
Post a Comment