Saya bermaksud meguraikan salah satu makna gaya hidup sederhana seorang Investor, (seperti yang kita tau bahwa salah satu dari 5 sifat seorang investor adalah memilih hidup sederhana dan tidak banyak gaya).
Gaya hidup sederhana lebih populernya dikenal dengan istilah "Zuhud", adalah orang-orang yang sebenarnya berpunya namun memilih hidup sederhana. Berikut penjelasannya...,
Abdullah bin Mas’ud berkata, “Rasulullah (Nabi Muhammad SAW sehari-harinya) tidur di atas tikar (dan pelepah kering daun korma), ketika beliau bangun berbekaslah tikar/pelepah itu di pinggang/punggungnya. Lalu kami berkata, ‘Ya Rasulullah, bagaimana bila kami buatkan untukmu kasur yang empuk?’ Nabi menjawab, ‘Untuk apakah dunia bagiku, aku di dunia ini bagaikan seorang yang bepergian, berhenti sebentar bernaung di bawah pohon, kemudian pergi meninggalkannya."
“Kekayaan itu bukanlah banyaknya harta dan benda, tetapi kekayaan sebenarnya ialah kaya hati.” Demikian Rasulullah.
Hadits di atas menggambarkan kesederhanaan Rasulullah SAW. Meskipun kita tahu bahwa Muhammad SAW itu adalah pedagang yang kaya. Bayangkan saja ketika Beliau melamar Khadijah r.a. (note : seorang janda yang waktu itu berumur 40 thn sedangkan Nabi berumur 25 tahun), Beliau menyiapkan seratus ekor unta sebagai maharnya (kalau satu ekor harganya Rp 25 juta saja, berarti mas kawin yang diberikan Nabi adalah Rp 2,5 Milyar). Bukankah itu pertanda Muhammad SAW adalah orang yang kaya? Kekayaan Rasulullah tersebut tidak dipamerkan kepada khalayak, akan tetapi beliau pergunakan untuk membantu yang lemah dan dhuafa.
Dalam keseharian Rasulullah tidak banyak makanan yang tersedia (kadang malah berhari-hari tidak ada makanan dan beliau mengganjal perutnya dengan batu yang diikatkan untuk menahan lapar), kalaupun ada adalah roti gandum yang dibuat oleh Istri beliau dengan tepung yang kasar (murah harganya) dan ketika dimakan sulit untuk ditelan sehingga beliau mendorongnya dengan sambil meminum air putih).
Setiap ada orang yang meminta selalu diberi, sampai-sampai ada orang yang meminta jubah yang ia kenakan pun diberikannya.
Rasulullah benar-benar memilih hidup sederhana (kalau nggak tega mengatakannya miskin).
Walau ia adalah seorang pemimpin negara.
Begitu pula sahabat-sahabat yang mengikuti jejak kezuhudan Rasulullah SAW. Mereka, meskipun kaya, tidak ubahnya seperti orang miskin yang tidak berpunya. Bersikap santai dan sederhana. Mereka jadikan Nabi SAW sebagai contoh teladan yang baik dalam menjalani kehidupan. Dan mestinya juga bagi kita saat ini.
Perhatikan kisah Abdurrahman bin Auf, meskipun hidup berkecukupan tetapi begitu dermawan dan berpenampilan sederhana, layaknya bukan seorang saudagar kaya. Ketika bersama-sama dengan pelayannya, orang yang tidak mengenalnya tentu tidak akan bisa membedakan yang mana Abdurrahman bin Auf dan mana pelayannya.
Perhatikan pula Abu Bakar Ash-Shiddiq menyumbangkan seluruh hartanya, sehingga ketika Rasulullah bertanya apa yang dia tinggalkan untuk keluarganya, Abu Bakar menjawab, “Allah dan Rasul-Nya.” Nampaklah bahwa zuhud telah menjadi pakaian mereka.
“… maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia melalaikan/memperdayakan kamu dan janganlah pula setan memperdayakan kamu dari mengingat Allah.” (QS Fathiir: 5)
Itulah yang disebut dengan gaya hidup sederhana atau yang sering dikenal dengan istilah zuhud, yaitu mengambil secukupnya akan apa yang ada di dunia sekedar menupang hidup, tidak boros, sedang sisanya untuk berbagi kepada yang membutuhkan (mudah berbagi). Sikap zuhud akan membentuk seseorang menjadi pribadi yang qana’ah, tabah dan sabar dalam kesulitan dan kekurangan sekaligus sederhana dan hemat dalam kelapangan dan kelebihan. Contohlah kehidupan Nabi SAW yang sederhana dan zuhud meskipun beliau adalah pedagang sukses yang kaya raya.
Rasulullah, juga menganjurkan kita untuk menuntut ilmu, belajar dan membaca. Carilah rezeki dengan halal dan berbagilah kepada yang membutuhkan.
Salam
Note: Gaya hidup sederhana seorang investor adalah tercermin dalam pola-pola investasinya yang juga sederhana dan tidak boros dalam membelanjakan uang, sampai-sampai Warren Buffett bilang bahwa ia tidak pandai membelanjakan uang tetapi ia hanya pandai mencarinya. Warren Buffett suka berbagi dan malah akan menyumbangkan 99% dari kekayaannya.
Ketika saya belajar tentang investasi, yang saya dapatkan pertama kali adalah ajaran tentang pola hidup sederhana, banyak membaca, sabar, rasional dan mudah berbagi, bukan menganalisa saham, makanya saya tidak pernah ragu dengan itu.