Ternyata investasi itu adalah bicara masalah mental dan akhlaq. Inilah yang saya suka dengan investasi, karena antara belajar investasi dengan belajar ngaji kadang tidak bisa dipisahkan.
Berikut cuplikan yang disarikan dari buku Intelligent Investor, karangan Benjamin Graham.
Apakah yang dimaksud dengan "Intelligent Investor / Investor Pintar?"
...Kepintaran dalam berinvestasi tidak ada hubungannya dengan kecerdasan intelektual (nilai IQ) ataupun skor scholastic test (ujian masuk perguruan tinggi). Namun yang dimaksud dengan investor pintar semata-mata adalah berarti sabar, disiplin dan antusias untuk belajar dan membaca serta bisa mengekang emosi, menahan diri dan hawa nafsu, rasional, tidak angkuh (merasa bisa menaklukkan pasar) dan berpikir untuk kebaikan diri (kebajikan). Kepintaran disini adalah berupa kepribadian berupa karakter / ("akhlaq") dan membangun mental, bukan otak. Ada banyak bukti bahwa mereka dengan IQ tinggi serta berpendidikan tinggi, tidak cukup untuk membuat ia menjadi pintar dalam berinvestasi, tetapi karakter ("akhlaq") dan mental yang baiklah yang membuatnya menjadi investor pintar yang sesungguhnya...!
Kalau mau sukses berinvestasi, perbaikilah akhlaq..!, terutama akhlaq terhadap uang dan harta sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
_____
Kadang kita yang alim atau merasa alim dan rajin ibadah, kalau sudah masalah uang meditnya cap jahe atau serakah ingin sendirian cepat kaya. Nah,, dalam investasi kita dituntun supaya tidak serakah (greedy) ingin cepat kaya (karena investasi adalah cara kaya dengan pelan / get rich slow ), atau supaya kita tidak takut secara berlebihan (fear), karena masalah rejeki sudah ada Yang Ngatur, kita berusaha.
No comments:
Post a Comment