Wednesday, 16 December 2015

Berkenalan pertama kali dengan investasi

Pertamakali saya mengenal investasi saham dari seorang sahabat adalah :
Di awal-awal dia mengajarkan ke saya tentang 3 hal, yaitu : investasi itu adalah tentang pilihan gaya hidup sederhana dan jauhi hutang, suka membaca dan belajar, serta sabar dan rasional. 

Catatan: di dalam hati saya berkata "wah saya banget, karena kalau hidup sederhana sih sudah dari dulu dan sudah terbiasa sejak kecil (walau "terpaksa", he..he..he..), dan kalau membaca juga saya suka banget, kalau dapet buku bisa langsung diam dan khusuk :-), paling-paling hanya latihan bersabar yang masih perlu ditingkatkan, karena walau sudah diperintah dalam Quran pun untuk menjadikan sabar sebagai penolong mu, namun masih saja suka tidak sabaran, he..he..he..), sebenarnya saya cukup surprise, karena sahabat saya itu non-muslim namun yang ia sampaikan adalah pilar-pilar penting dalam agama, bagaimana tidak. Disamping kepatuhan/tunduk kepada Tuhan YME, Al Quran mengajarkan kita untuk hidup sederhana, tidak boros, mudah berbagi dan banyak menanam kebaikan sebagai investasi di akherat kelak, dan Nabi Muhammad SAW memberikan contoh kesederhaan yang luar biasa walau bisa saja beliau kaya dan bertakwa seperti Nabi Solaiman, namun Sang Nabi memilih hidup sederhana dan mengajarkan kita untuk menjauhi hutang (bila ada segera melunasinya) dan jangan meminta-minta (tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah). Kemudian perihal membaca dan belajar adalah pilar penting lainnya sampai-sampai wahyu yang pertama kali diturunkan Allah kepada Nabi adalah perintah membaca (iqra') dan bab terpenting dalam kitab-kitab pelajaran agama seperti Ihya Ulumuddin-nya Imam Al Qazali adalah keharusan membaca dan menuntut ilmu, karena agama tanpa ilmu adalah rapuh dan menuntut ilmu adalah salah satu jalan jihad fisabilillah (berjihad/berjuang di jalan Allah) yaitu menuntut ilmu apa saja asalkan ilmu yang baik dan bermanfaat. Dan perihal yang ke-3 yaitu perintah sabar/bersabar dan rasional, berulang-ulang diperintahkan di dalam Al Quran supaya kita menjadikan sabar sebagai penolong mu, hanya saja kita sering mengesampingkannya. Perintah untk rasional pun juga sangat banyak diulang-ulang di dalam Al Quran yaitu untuk mengunakan agal pikiran mu, tidak kah kamu berfikir dst. Nah, dengan berinvestasi sekaligus kita bisa menjalankan perintah agama yaitu sederhana, membaca dan sabar.

(Dan karena ia ingin menekankan akan pentingnya 3 hal di atas dalam berinvestasi banyak pembahasan yang ia berikan tentang 3 topik tsb beserta contoh-contohnya), kemudian lama setelah itu baru sahabat tadi berbagi tentang bagaimana melakukan analisa bisnisnya.

Kemudian sahabat saya yg non muslim itu menjelaskan bahwa kalau membeli saham jangan berspekulasi tetapi adalah berinvestasi. Kalau membeli dan menjualnya kembali dalam jangka pendek itu adalah spekulasi dan judi. (catatan : spekulasi itu adalah judi dan judi itu haram. Hukumnya jelas dalam agama. Jadi kalau membeli saham dgn tujuan trading dalam jangka pendek /spekulasi hukumnya adalah haram.) anehnya banyak sahabat muslim lainnya yg justru tradinga saham/jangka pendek.

Investasi saham adalah memiliki bisnisnya walau dalam porsi sangat sedikit.

Kemudian saya melanjutkan belajar investasi melalui berbagai sumber terutama buku-buku investasi, ekonomi dan management keuangan serta ekonomi syariah. Alhamdulillah. Dengan membaca selalu ada jalan.

Itulah yang saya ingat kejadian beberapa tahun yang lalu, he..he..he.... Very nice.
Salam

No comments:

Post a Comment