Wednesday, 20 January 2016

Pentingnya belajar uang

Sharing sebuah pendapat.
Apa pentingnya kita belajar tentang uang?
Menurut saya adalah supaya kita bisa "mengenalinya" dan mengendalikannya. Karena kalau seseorang tidak belajar tentang uang, maka biasanya uanglah yang akan  mengendalikan dan mengatur hidupnya. Uang kemudian menjadi sumber utama motivasinya, dan bisa saja membuat (mengatur) seseorang mejadi mudah marah atau murah senyum, rendah hati atau malah sombong, berbuat baik atau malah berbuat jahat, dan memperlakukan orang lain dari sudut pandang uang, dll. Sampai-sampai persahabatan dan persaudaraan pun bisa putus atau nyambung karena uang. Hidupnya sangat rentan dan sensitif serta sangat dikendalikan dan terombang-ambing oleh uang.

Rasulullah Muhammad SAW menyampaikan pesan tentang uang ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu dari mana dapatnya dan kemana digunakannya.
Dari mana dapatnya adalah (carilah uang secara maksimal) namun harus dengan cara dan dari sumber-sumber yang halal, sedangkan kemana digunakannya adalah hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan, bukan keinginan. Dan yang besar itu biasanya keinginan, bukan kebutuhan. (pada hakekatnya keinginan itu adalah hawa nafsu, dan salah satu tanda orang beriman adalah semestinya tidak mengikuti hawa nafsu).
Salam

Langkah mula mula

Langkah mula-mula dari suatu perencanaan financial seseorang/keluarga adalah adanya income/pendapatan, dan awal dari suatu kegiatan berinvestasi adalah menjauhi hutang, mengurangi keinginan dan tidak lebih besar pasak (pengeluaran) dari pada tiang (pendapatan). Salam

Jangka pendek

Bagi yang mendasarkan pertimbangan dan tindakan investasinya pada harga saham jangka pendek, biasanya ia melihat harga saham terlalu sering berubah dan kemudian terlalu cepat melompat ketika ia tidak suka atau terlalu senang pada apa yang sedang ia lihat. Salam

Past Performance

Salah satu tips dalam memilih perusahaan terbaik adalah dengan menggunakan prinsip "Past Performance to Predict Future Performance".
Karena,
"Lebih besar kemungkinan suatu perusahaan dengan catatan masa lalu yang baik untuk tetap bertahan baik, dibandingkan dengan suatu perusahaan yang memiliki catatan masa lalu yang buruk untuk berubah menjadi baik". (Warren Buffett).

Telur dalam keranjang

Dalam suatu pepatah lama yang cukup terkenal tentang bisnis dan resiko keuangan disebutkan bahwa "jangan meletakkan telur dalam satu keranjang" sepertinya tidak terlalu cocok dengan pola berinvestasi.
Hal yang berbeda tentang pandangan dan apa yang dilakukan oleh Warren Buffett dalam berinvestasi, yaitu "letakkanlah semua telur anda di dalam satu keranjang* dan awasi** keranjang tsb". :-) .
Salam
Note :
*Investasi focus (yaitu jika perlu cukup hanya pada 1 perusahaan saja).
**pelajari dan pelajari bisnisnya

Investor

Sedikit sharing, yg barangkali bermanfaat,'

Banyak "investor" terutama yang profesional tidak hanya membeli saham dari banyak perusahaan namun juga sangat sering menggantinya.
Namun Warren Buffett melakukan hal yang melawan arus yaitu dengan sikap pasif dan malas "bergerak".
Dan dalam sikap yang melawan arus tsb Warren Buffett juga mengingatkan bahwa "memiliki pendekatan yang melawan arus tanpa pandang bulu (tanpa mempelajarinya) adalah sama buruknya dengan strategi ikut arus".
Kemudian perlu diingat bahwa kebanyakan orang lebih suka rugi dari pada berfikir, padahal dengan berfikir panjang dan befikir keras sebelum berinvestasi akan mendatangkan hasil yang lebih baik dan memuaskan dikemudian hari.
Sedang, dalam hal sikap sabar yang harus dimiliki seorang investor, Warren Buffett "jika anda belum dapat menemukan sesuatu yang pantas untuk dibeli walau anda sudah mempelajarinya dan sudah menunggunya, tetaplah jangan membeli".
Dalam hal kesederhadaan, Warren Buffett "kekuatan dan keberhasilan investasi terletak pada kesederhanaannya".

Salam

Safety Margin dan Mr Market

Safety Margin dan Mr Market

1. Margin Aman (safety margin)
Saham suatu perusahaan hanya boleh dibeli ketika harganya berada di bawah nilai yang sudah diperhitungkan (yaitu selisih harga saham dengan nilai intrinsiknya). Nah, yang dimaksud dengan Margin Aman adalah besarnya selisih tsb. Semakin besar selisihnya berarti semakin besar pula margin aman-nya.
Prinsip ini tidaklah berlaku umum begitu saja untuk semua perusahaan, namun hanya bisa diterapkan untuk perusahaan yang bagus. Indikasi perusahaan bagus dapat dilihat dari berbagai faktor diantaranya adalah nilai ROE, NPM, DER, EPS Growth, Sales Growth, Market Share Growth,dll. Sedangkan perhitungan nilai intrinsik perusahaan bisa dengan menggunakan PER, PBV dan DCF. Untuk perusahaan yang kurang bagus, bisa saja margin aman dan nilai intrinsiknya tinggi dan harga sahamnya sangat murah, namun tidak memenuhi syarat sebagai perusahaan bagus sesuai kriteria diatas (artinya perusahaan tsb beresiko tinggi untuk berinvestasi) itulah makanya bisa saja harga saham suatu perusahaan sangat murah karena memang perusahaannya "murahan". Pelajarilah dan lakukanlah sendiri untuk mengukur nilai finansial/ekonomi dan fundamental dari suatu bisnis.

2. Tuan Pasar (Mr Market)
Sikap mental dalam menghadapi fluktuasi pasar saham (Tuan Pasar) harus dibangun dengan baik. Tuan Pasar sering salah dalam memberikan harga dan bersikap emosional yang menyebabkan harga saham berubah-ubah tak menentu antara sikap optimisme dan pesimisme. Namun yang penting adalah apakah harga saham yang ditawarkan menarik atau tidak, bukan terseret arus Tuan Pasar. Dan jangan mengamati pasar saham "terlalu dekat".

Salam
Catatan :
ROE (Return on Equity)
NPM (Net Profit Margin)
DER (Dept to Equity Ratio)
EPS (Earning per share)
PER (Price to Earning Ratio)
PBV (Price to Book Value)
DCF (Discounted Cash Flow)

Pelajari bisnisnya

Pelajari bisnisnya..!, (yaitu memilih perusahaan bagus yang menjanjikan di sektor yang prospektif). Beli sahamnya di harga diskon. Dan kemudian sambil menunggu dividen biarlah waktu yang akan membuktikan bahwa dalam jangka panjang harga saham akan mengikuti pertumbuhan bisnisnya. Salam