Tuesday, 30 June 2015

Anjuran untuk berinvestasi

...Anjuran akan berinvestasi...
Walau apapun kondisinya dan bagaimanapun keadaannya, teruslah berinvestasi dan berinvestasi. Teruslah menanam dan menanam kebaikan.

Kira-kira begini akhlaq tentang menanam:
Walaupun besok akan datang kiamat dan walau umur kita tidak akan pernah sampai, namun teruslah menaman dan menanam. Karena setiap tanaman yang kita tanam, kita akan mendapatkan pahala dan balasan yang baik pada setiap batangnya, sekalipun umur kita tidak akan sampai untuk menikmati hasil /buahnya kelak.
Demikian tafsir bebas dari apa yang diajarkan Rasullullah Muhammad SAW tentang anjuran untuk menanam.
Salam dan selamat berinvestasi.

Tip berinvestasi saham syariah

=...Investasi Saham Syariah...=

Langkah awal tentang bagaimana memilih perusahaan yang baik, yang akan kita beli sahamnya.  

Target kita dalam mencari perusahaan yang baik yang akan kita beli sahamnya (dalam rangka berinvestasi) adalah untuk menemukan/mendapatkan 1 atau 2 perusahaan saja dari raturan perusahaan yang terdaftar di bursa saham, asalkan pilihan tsb adalah perusahaan yang terbaik yang paling menjanjikan, di sektor industri yang prospektif dan dibeli hanya ketika harganya murah.

Pilihlah sektor industri yang prospektif.

- Sektor industri yang prospektif adalah sektor industri yang menurut analisa dan perkiraan kita akan bertahan lama dan masih terus mendatangkan keuntungan yang baik bagi pemilik sahamnya sampai dengan lebih dari 50  tahun ke depan. Untuk memperkirakan ini bisa dengan melihat masa lalunya (past performance to predict future performance).

- Biasanya produk/jasa dari sektor ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat secara luas dan menjadi kebutuhan dasar yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari.

- Sebagai contoh, misalnya bisa berupa consumer goods (makanan, minuman atau obat-obatan), jasa keuangan/perbankkan atau industri dasar dan sarana yang vital dalam kehidupan masyarakat.  

Pilihlah 1 atau 2 perusahaan terbaik dari sektor tsb:  

Daftar calon/candidate perusahaan-perusahaan bisa kita dapatkan dari berbagai sumber misalnya dari daftar 10 atau 20 perusahaan terbaik yang dikeluarkan oleh berbagai agen dan istitusi yang melakukan penilaian terhadap banyak perusahaan dan memilih yang terbaik. Publikasi ini bisa kita dapatkan dari berbagai sumber media cetak atau internet. Sumber calon lainnya bisa kita peroleh dari 10 atau 20 daftar kapitalisasi pasar terbesar dari perusahaa-perusahaan yang berada di pasar saham.   (Kapitalisasi pasar adalah harga total dari suatu perusahaan melalui perkalian antara harga sahamnya dengan jumlah lembar saham yang beredar/disetor penuh). Dafatar urut kapitalisasi pasar perusahaan terbesar ini juga bisa kita dapatkan dari media dan internet.  Dan pilihlah perusahaan yang kuat dan besar dengan nilai total aset yang juga besar (minimal Rp 20 Triliun), bisa dilihat dari laporan keuangannya pada bagian neraca (balance sheet).

Nah setelah kita mendapatkan 10 - 20 daftar perusahaan-perusahaan terbaik tsb, selanjutnya lakukanlah pemeriksaan awal berikut ini.

- Hindari perusahaan yang mengandung/melakukan praktek riba seperti perbankkan konvensional (kalau nggak salah ada sekitar 4 - 5 perusahaan perpangkan yang masuk ke dalam 20 perusahaan besar yang terbaik yang telah kita dapatkan. Atau industri otomotif yang memiliki unit bisnis kredit kepemilikan kendaraan secara hutang dan bunga (riba).

- Hindari perusahaan rokok, karena rokok selalu menjadi produk dan industri yang kontroversi dan penuh dengan aturan yang cukup banyak. Walau saat ini ia adalah perusahaan yang besar dan bagus, namun dalam jangka panjang banyak ketidakpastian dan akan cukup sulit untuk diperkirakan.

- Hindari perusahaan yang mengandung kegiatan/tujuan syirik yang menyiapkan tempat-tempat melakukan syirik.

- Hindari perusahaan yang sarat dengan teknologi dan yang tergantung pada kemajuan teknoligi informasi, karena kedua hal ini akan sulit di perkirakan kondisinya dalam puluhan tahun mendatang. Teknologi informasi akan mudah sekali perubah dan menjadikan yang lama dengan mudah jadi ketinggalan. Begitu juga industri yang padat teknologi seperti otomotif.

- Hindari perusahaan yang membuat atau menjual minuman yang mengandung alkohol dan yang memabukkan atau makanan haram, termasuk yang berupa swalayan atau penerbangan kelas bisnis/eksekutif yang menyediakan/menjual minuman beralkohol.

- Hindari perusahaan pertambangan yang melakukan pengrusakan alam secara berlebihan, dan pertambangan yang produknya sangat mudah terpengaruh dengan harga komoditas dunia sehingga menjadikannya dalam jangka panjang menjadi tidak menentu.

- Dan hal-hal lainnya yang tidak sesuai dengan syariah.  

Setelah kita mengeluarkan perusahaan-perusahaan yang harus kita hindari dari uraian di atas terhadap 20 daftar perusahaan terbaik yang sudah kita kumpulkan. Apakah masih ada perusahaan yang masih tersisa?, kalau ada nah itulah calon-calon yang akan kita pilih. Calon-calon yang sudah lulus dari pemeriksaan awal ini bukan berarti otomatis  bisa langsung kita beli sahamnya, namun harus kita lakukan langkah pemeriksaan kedua yaitu pemeriksaan lanjutan dan kalau sudah lulus pada pemeriksaan lanjutan ini, maka setelah itu masih ada tahap pemeriksaan akhir, dan kemudian baru lah akan kita beli sahamnya hanya dan hanya ketika harganya murah.  

Pemeriksaan lanjutan adalah paling tidak ada 4 hal yaitu sbb :

1. Margin laba bersih yang tinggi (NPM, Net Profit Margin)
2. Tingkat pengembalian terhadap aset bersih yang besar (ROE, Return On Equity)
3. Rasio hutang terhadap aset yang rendah (DER, Dept Equity Ratio).
4. Pertumbuhan keuntungan bersihnya (earning growth) lebih dari 15% per tahun.

Apa yang dimaksud dengan NPM, ROE dan DER. (lain kali kita lanjutkan) 

Tahap pemeriksaan akhir adalah : mencari tau tentang tim managementnya, apakah berkompeten, rasional,  jujur dan berintegritas serta bersih dari rekam jejak masa lalunya dari hal-hal yang kurang baik.

Kapan Harganya dikatakan Murah? (Pertimbangannya adalah nilai PER?, Harga sahamnya tidak lebih dari 2 sampai 2.5 x Equitas (aset bersih/book value), dan bisa juga dengan menggunakan teknik DCF (Discounted Cash Flow). Supaya tulisan ini tidak terlalu kepanjangan, lain kali bisa kita lanjutkan :-) InsyaAllah.

Salam

Sunday, 14 June 2015

Berbagi cerdas ala investor

=.....Berbagi Cerdas Ala Investor.....=

Yaitu melalui 3 amalan yang pahala dan ganjarannya tidak akan terputus walau ia sudah meninggal dunia : sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh.

1. Berbagi materi (sedekah jariah) kepada orang yang kurang beruntung dan benar-benar membutuhkan untuk sesuatu yang esensial dalam hidupnya untuk makan, minum, pakaian dan tempat tinggal secara wajar serta untuk biaya pendidikan (lengkapnya ada pada 8 kelompok orang yang harus di bantu). Ia proaktif mencari dan melakukannya dengan sembunyi-sembunyi, tidak diketahui oleh orang lain dan tanpa ada publikasi, namun cukuplah Allah dan malaikat-Nya saja yang tau.
2. Berbagi pengetahuan dan informasi secara luas (berbagi ilmu yang bermanfaat kepada siapa saja). Seorang investor berusaha mencukupkan kebutuhan hidupnya dari hasil investasinya sehingga dalam berbagi ilmu ia tidak lagi ada keinginan dan orientasi untuk mencari pendapatan tambahan (kalau pun ada biaya mungkin hanya sekedar menutupi biaya konsumsi dan ruang pertemuan yang dibutuhkan selama pertemuan tsb), namun adalah berbagi secara tulus supaya banyak orang lain yang terbantu dengan ilmu yang bermanfaat.
3. Menyiapkan generasi penerus (anak-anaknya) dengan yang terbaik sehingga bisa meneruskan investasi yang sudah dirintis. Siapkanlah anak-anak dengan pendidikan yang terbaik dan pendampingan yang cukup dari orang tuanya. Sehingga sang anak kelak mampu melanjutkan dan mengembangkan usaha yang sudah dirintis orang tuanya dan pada akhirnya juga mampu menjadi anak yang berguna bagi orang banyak, termasuk melanjutkan kegiatan berbagi materi dan ilmu seperti yang sudah dicontohkan orang tuanya dan kemudian ia juga pandai mendoakan yang terbaik untuk kedua orang tuanya walau kelak mereka sudah tiada.
Salam

Berbagi cerdas ala investor

Berbagi cerdas ala Investor.
Yaitu melalui 3 amalan yang pahalanya tidak terputus walau ia sudah meninggal dunia : sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak sholeh.
1. Berbagi materi (sedekah jariah) kepada orang yang kurang beruntung dan benar-benar membutuhkan untuk sesuatu yang esensial dalam hidupnya berupa makan, minum, pakaian dan tempat tinggal secara wajar serta untuk biaya  pendidikan. Ia proaktif mencari dan melakukannya dengan sembunyi-sembunyi, tidak diketahui oleh orang lain dan tanpa ada publikasi, namun cukuplah Allah dan malaikat-Nya saja yang tau.
2. Berbagi pengetahuan dan informasi (Ilmu yang bermanfaat). Seorang investor berusaha mencukupkan kebutuhan hidupnya dari hasil investasinya sehingga dalam berbagi ilmu tidak lagi dengan orientasi mencari pendapatan (mungkin hanya sekedar menutupi biaya konsumsi dan ruang pertemuan kalau ada) namun adalah berbagi secara tulus supaya banyak orang lain yang terbantu dengan ilmu yang bermanfaat.
3. Menyiapkan generasi penerus (anak) yang terbaik sehingga bisa meneruskan investasi yang sudah dirintis. Siapkanlah anak-anak dengan pendidikan yang terbaik dan pendampingan yang cukup dari orang tuanya. Sehingga sang anak kelak mampu melanjutkan dan mengembangkan usaha yang sudah dirintis orang tuanya (bukan merusaknya) dan pada akhirnya juga mampu menjadi anak yang berguna bagi orang banyak, termasuk melajutkan kegiatan berbagi dengan materi dan ilmu seperti yang sudah dicontohkan orang tuanya dan kemudian ia juga pandai mendoakan yang terbaik untuk kedua orang tuanya walau kelak mereka sudah tiada.
Salam

Sebelum terlambat

Pemuda yang taat beribadah adalah lebih baik dan lebih istimewa di sisi Allah dari pada orang tua yang taat beribadah.
Begitu juga dalam berinvestasi, anak muda yang berinvestasi akan lebih baik dari pada kalau sudah tua baru ingat, menurut saya tentu sudah terlambat. Jadi berinvestasilah ketika tidak kurang suatu apapun dan masih kuat. Salam

2 jenis investasi : investasi berupa materi dan non-materi

Menurut saya, pembagian jenis investasi yang paling atas adalah ada 2 yaitu :
1. Investasi materi
2. Investasi non-materi
Investasi materi bisa terdiri dari : tabungan, deposito, sukuk/obligasi, reksadana, saham, real estate (properti, sawah, kebun, tanaman dll) logam mulia (emas, perak dll), barang antik, lukisan dll.
Sedangkan investasi non-materi dapat berupa : pendidikan, membaca dan belajar, reputasi/nama baik, pengalaman, berbagi, perbuatan baik, senyum dan baik kepada semua orang, menolong orang lain, ibadah, memaafkan, menasehati, doa, perhatian dan membesarkan anak dll

Dari semua jenis-jenis investasi tsb, menurut saya yang terbaik adalah :
1. Saham
2. Sukuk/obligasi
3. Real estate (termasuk properti, sawah dan kebun)
4. Pendidikan khususnya untuk anak, (termasuk rajin membaca dan terus belajar)
5. Ibadah, budi pekerti dan perbuatan baik (berbagi, menolong dan menasehati).

Yang menjadi hambatan dan kendala dalam berinvestasi materi biasanya adalah sifat boros, kikir dan gaya hidup. Sedangkan yang menjadi hambatan dalam berinvestasi non-materi bisa jadi adalah perbuatan dosa, malas, takabur dll.
Salam

Saturday, 13 June 2015

Setia menunggu saham turun

Menurut saya salah satu hal yang membahagiakan bagi seorang investor adalah, ketika menerima dividen bersamaan dengan harga saham turun, sehingga sebagian dari dividen tsb bisa diinvestasikan kembali dengan jumlah saham yang lebih banyak. Setiap ada penurunan harga saham (dan sudah masuk kategori murah), saya akan membelinya sedikit demi sedikit mengikuti penurunan tsb, dan kalau sudah naik kembali ya saya diam, setia menunggu.
#edisimenungguhargasahamturunsampaijauh

Thursday, 4 June 2015

3 langkah kunci investasi

3 langkah kunci dalam memilih investasi saham :
1. Pilihlah sektor industri yang prospektif.
2. Pilihlah perusahaan terbaik yang paling menjanjikan di sektor tsb.
3. Beli sahamnya hanya ketika murah.

3 fondasi dalam berinvestasi

Sharing an idea:
...Sebagaimana padi di sawah. Kita perlu menyiapkan lahan yang baik sebelum benihnya ditanam, sehingga kelak padi bisa tumbuh dengan subur dan berbuah lebat...
Juga.., sebagaimana sebuah bangunan yang indah dan megah, di bawahnya tentu sudah disiapkan suatu fondasi yang kuat dan kokoh untuk menahan bangunan tsb berdiri di atasnya....
Nah..., menurut saya begitu juga dalam ber-investasi, kita perlu menyiapkan fondasi yang sesuai, kuat dan kokoh sebelum memulai berinvestasi, supaya investasi tsb tumbuh dengan baik tanpa banyak gangguan, tahan menghadapi goncangan, tekanan dan godaan, sehingga kelak dapat berbuah mendatangkan imbal hasil yang baik dan wajar secara terus-menerus dalam jangka panjang...

(Karena kalau kita berinvestasi tanpa didahului dengan menyiapkan fondasi yang baik, biasanya kita akan meletakkan harapan yang berlebihan pada investasi tsb yaitu melebihi perkembangan dan nilai instrinsik dari bisnis itu sendiri, kemudian secara emosional timbul dorongan untuk mendapatkan imbal hasil yang besar secara instant, dan ujung-ujungnya akan  berakhir dengan spekulasi).

Menurut saya paling tidak ada 3 hal yang mejadi fondasi sebelum memulai membangun investasi, apa saja kah itu?
Fondasi pertama adalah penuhi kebutuhan dan kurangi keinginan (karena keinginan itu adalah hawa nafsu).
Fondasi kedua adalah "jauhi hutang".
Fondasi ketiga adalah "jangan sampai lebih besar pasak dari pada tiang".

Bagaimana menurut sahabat?,
Bagaimana cara membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan?, kenapa kita harus menjauhi hutang?, bagaimana caranya supaya tidak sampai lebih besar pasak dari pada tiang?,
Di lain waktu kita bisa diskusikan lebih detail dari masing-masing fondasi di atas.

Salam

Monday, 1 June 2015

Rich People

Kriteria perilaku yang ke -3 adalah "Rich People". Seperti apa mereka?

- Pengeluaran mereka yang utama dan terbesar adalah untuk 3 hal yaitu investasi, pendidikan dan berbagi. Bukan untuk konsumsi. Mereka lebih suka membeli aset dan berinvestasi dari pada membeli barang-barang konsumtif. Orientasi mereka adalah pasive income dari hasil usaha dimana ia menanamkan modalnya.
- Mereka tidak terlalu mementingkan gaya hidup, kalau dibandingkan dengan kelompok middle class, maka mereka terlihat ketinggalan dalam hal gaya. (Malah kadang mereka tidak terlihat seperti orang kaya).
- Salah satu investasi terbaik mereka selain bisnis/perusahaan, saham, obligasi dan real estate (properti dan lahan) adalah pendidikan (baik yang formal atau pun informal), mereka percaya akan pentingnya pendidikan dalam hidup manusia. Kebiasaan mereka adalah rajin membaca dan terus belajar. Lebih banyak membaca buku disamping membaca berita.
- "Ia lebih pandai mendapatkan uang dari pada membelanjakannya."
- Memilih hidup sederhana (relatif), yaitu kehidupan di bawah kemampuan financial-nya. Walau ia mampu lebih mewah, tapi memilih untuk sederhana dan tidak boros.
- Ia tidak pernah menganggap keuntungan yang ia peroleh dan semua uang yang ia miliki itu adalah "miliknya sendiri", sehingga ia tidak akan menghabiskan dan membelanjakannya begitu saja, tetapi ia gunakan untuk ditanam kembali (berinvestasi) supaya terus berkembang dan mendatangkan imbal hasil yang baik, kemudian untuk biaya pendidikan dan untuk berbagi kepada yang membutuhkan.
- Dalam hal berbagi pun ia tidak banyak pamer, ia tidak mudah untuk berbagi kepada hal-hal yang hanya untuk mencari nama dan supaya dikenal orang, bukan untuk suatu permintaan yang populis dan selebritis, namun adalah untuk memenuhi kebutuhan yang esensial dalam hidup orang yang akan dibantu. Dialah yang aktif mencari mereka yang membutuhkan tsb.
- Bagi mereka berbagi itu adalah suatu kebahagiaan dan senyuman.
- Kalau 2 kriteria sebelumnya (broke and middle class) membeli sesuatu atas dasar keinginan dan hedonisme. Maka rich people ini membeli dan mengeluarkan uang lebih karena memang untuk sesuatu yang dibutuhkan dalam hidup sehingga pengeluarannya sedikit dan masih banyak uang yang tersisa, itulah makanya ia sangat mudah untuk berbagi.
- Kalau 2 kriteria sebelumnya membeli sesuatu adalah untuk dirinya dan keluarganya, maka rich people : (setelah kebutuhannya dan keluarganya terpenuhi secara tidak berlebihan), orientasinya adalah supaya semakin hari semakin besar yang ia bisa berbagi kepada orang lain.
- Yang dimaksud dengan kriteria rich people di sini bukanlah berdasarkan seberapa banyak uang dan harta yang ia miliki, namun lebih sebagai perilaku dan karakternya. Gambar di bawah (Warren Buffett, Bill Gates dan Pak Lo Kheng Hong) hanya sebagai contoh. Siapapun sebenarnya bisa masuk ke dalam kelompok/kriteria rich people, walau uang dan hartanya tidak banyak (karena kekayaan itu relatif dan uang tentu tidak akan pernah memuaskan nafsu manusia), asalkan perilakunya sesuai dan Insaallah ia akan kaya dengan sendirinya perlahan-lahan.
- Pada akhirnya kekayaan itu bukanlah kaya harta tetapi kaya hati. (Hadis Nabi)

Catatan :
- Warren Buffett, adalah salah satu orang terkaya di dunia (no 3, setelah Bill Gates dan Carlos Slim Helu) dengan kekayaan yang begitu banyak (sekitar Rp 960 triliun). Ia tinggal di rumah yang sederhana jauh dari kota besar yang ia beli sudah sejak 55 tahun yang lalu (yang kalau dihargai saat ini hanya seharga Rp 3 milyar, sangat jauh di bawah kekayaannya), mobilnya juga mobil lama yang sederhana tanpa sopir pribadi. Buffet mudah berbagi sejumlah raturan triliun rupiah begitu saja tanpa mencari popularitas dan, yang kini malah diberitakan bahwa ia akan menyumbangkan 99% dari kekayaannya untuk berbagi dan amal.
- Bill Gates, Warren Buffett dan Pak Lo Kheng Hong. : salah satu kesamaan kebiasaan mereka adalah suka membaca, mereka biasa membaca selama 6 sampai 8 jam sehari.